Thursday, April 3, 2014

Janji yang (hampir) pasti terpenuhi

Salah satu trik yang paling mudah dalam kampanye itu memberikan janji yang kelihatannya hebat namun sebetulnya mudah dipenuhi, atau pasti terpenuhi. Mari kita ambil  janji kampanye Hanura/Hari Tanoe sebagai ilustrasi:

Ketua Badan Pemenangan Pemilu yang juga bakal calon wakil presiden Hanura, Hary Tanoesoedibjo, mengatakan, partainya ingin masyarakat Indonesia mendapatkan gaji Rp 12 juta per bulan. Hal itu disampaikan Hary Tanoe saat kampanye partainya, di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).

"Dalam waktu tidak lebih dari sepuluh tahun, targetnya penghasilan Rp 12 juta," kata Hary.

Menurut Hary, penghasilan masyarakat Indonesia saat ini masih kalah jika dibandingkan Malaysia dan China. Ia menyebutkan, penghasilan rata-rata orang Indonesia sebesar Rp 3,4 juta per bulan. (http://bit.ly/1fOXwd7)

Tidak istimewa

Janji tersebut terdengar fantastis, namun benarkah demikian? Salah satu cara untuk menilai apakah janji tersebut istimewa adalah dengan membandingkan dengan kinerja pemerintahan yang ingin digantikannya.

Hary Tanoe mengatakan penghasilan rata-rata orang Indonesia saat ini Rp. 3,4 juta per bulan. Saya tidak tau persisnya angka tersebut berasal dari mana. Dugaan saya angka tersebut adalah PDB atas harga berlaku per kepala per bulan. PDB per kepala tahun 2013 adalah Rp. 37.538.518 (http://bit.ly/1ijPFWY). Jadi, PDB/kapita/bulan = Rp. 37.538.518/12 = Rp. 3.128.210. Tidak beda jauh dengan angka yang diberikan oleh Hary Tanoe.

Pertanyaan berikutnya berapa pertumbuhan PDB atas harga berlaku per kepala per bulan selama 10 tahun agar target Rp, 12 juta tercapai? jawabannya 13.4%. Sekarang kita bandingkan dengan capain pemerintahan SBY. Pemerintahan SBY mulai tahun 2004 dengan PDB per kapita per bulan Rp. 865 ribu dan mencapai Rp. 3.4 juta di tahun 2014 (seperti perkiraan Hary Tanoe). Berapa pertumbuhannya per tahun? jawabannya 14.7% lebih tinggi dari target Hary Tanoe.

                 

Mudah dicapai

Hary Tanoe memberikan target pendapatan NOMINAL, padahal yang penting daya beli (pendapatan RIIL). Pendapatan sebesar Rp. 12 juta/bulan di tahun 2024 tidak ada artinya jika inflasi selama 2014-2024 melonjak tidak terkendali. Untuk melihat betapa mudahnya mencapai target itu, mari kita masukkan angka2 dalam rumus berikut:

Pertumbuhan PDB/kapita NOMINAL = Pertumbuhan PDB/kapita RIIL + Inflasi - Pertumbuhan penduduk

Untuk mencapai PDB/kapita nominal Rp, 12 juta di tahun 2024 perlu pertumbuhan 13.4% pertahun. Target itu itu dengan mudah dicapai dengan membiarkan inflasi melonjak. Misalnya, dengan asumsi pertumbuhan penduduk 1.2%, target tersebut bisa dicapai dengan pertumbuhan ekonomi yang cuma 1% /tahun, dan inflasi 13.6%. Kesejahteraan RIIL hanya meningkat 1% per tahun, yang penting janji kampanye terpenuhi.

Jadi politisi itu mudah. By the way optimis sekali bakal memerintah 10 tahun untuk mengawal targetnya :D

Oh ya ... janji tiap desa bakal mendapat Rp 1 milyar tahun depan juga pasti tercapai karena ada di UU Desa

No comments:

Post a Comment